Langsung ke konten utama

Dekat Perpustakaan,03.00 dini hari.

                                                   Google.com

Dekat perpustakaan, 03.00 dini hari 

Wisata masa lalu tentang sebuah harsa
kembali membara
Asa seorang raga untuk bersama
seakan tak pernah memadamkan mercusuarnya. 
Di balik Daksa yang diam,
ada atma yang tetap hidup,
menunggu kesempatan untuk kembali.
Ya, hari itu,
Setelah secara niskala kau membuat daku mati berkali kali. 

Alih alih menaruh rasa tak suka, 
Bahkan aku tak kuasa
untuk sekedar menunjukmu sebagai tersangka. 
Karena kau masih menjadi satu²nya yang aku puja,
Diantara jutaan nama, 
Yang memintaku berhenti menaruh dalam sebuah rasa. 

Tidak apa, arkian, daku kan tetap menggenggammu
Sekalipun dalam wujud akara tak tampak dari daksamu. 

Melupakanmu, 
Itu hanya sebuah prosa tanpa makna.
Karena,diam²
Seringkali daku bisikkan kisahmu pada sang baskara, 
Menyimpannya pada diri sang chandra, 
Dan... 
Menjadikannya abadi... 
dalam diriku. 
Karna sekalipun begitu
kau akan tetap dekat di kata aksa ku. 

Puisiku bingung;
Apakah kau akan selamanya pulang setelah bertamu,
Atau ingin menuntut kembali sebuah temu?

√1306²✿

#aesthetic #indila
#youᰔ #poetrylovers✒️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

semua,masih tentang kamu.

                                      Doc.pribadi Ruang obrolan itu. Aku pandangi lama, Dengan sesekali tersenyum karna mengingat hal² kecil yang membuat nadiku berdenyut lebih kencang dari biasanya. hal² kecil yang mungkin menurut orang lain tidak terlihat harga dan istimewanya. Namun,hal kecil itu sangat mampu membuatku dewana atasnya. tanpa sadar, setetes tirta tiba² terjun melewati netra ku. Aku beku dan seakan² di buat membisu. Oleh beberapa bait prosa yang menjadi akhir obrolan kita  malam itu. Sangat menyiksa rasanya.sungguh. Namun,aku hanya bisa mengatakan, "Hai,apakabar" dalam benak yang tak pernah benar² berani aku tanyakan, bahkan hanya dengan sebuah ketikan. Tidak pernah. Engkau dan dirimu memang telah pergi, Tapi semua tentangmu masih tertata rapi, Dan sudah aku buat abadi dalam beberapa bait kalimat indah berdiksi.

Setitik Harapan

                                          Google.com Setiap bait puisi itu pasti ada orangnya, Dan orangnya, masih tetap kamu, Juga akan selalu kamu.  Kamu yang genggaman tangannya sudah terlepas dari genggaman tanganku. Kamu yang di dalam netranya sudah tak ku lihat lagi aku. Juga kamu yang sekarang sudah  sebahagia itu dan tidak semenyedihkan aku . Kesedihan ini enggan berkesudahan, Layaknya sang pembaca yang kehilangan indra penglihatan. Hingga beberapa orang datang menawarkan sebuah pelukan. Namun, yang mereka dapatkan, Lagi lagi hanya seucap penolakan. Karena dalam kenyataan, hanya pelukanmu lah yang aku nantikan.  Bukan pelukan mereka, yang tak berarti apa². #Izinkanakumengeluh #mey

Cinta Dan Lukanya.

                                          Google.com Hai, Apa kabar dengan saudara?. Dengan cara apa dunia menyayangimu hari ini?,masihkah dengan cara sebaik kemarin,atau malah semakin lebih baik?.Hahahaha...semoga. Dan tentang aku,aku di sini juga "baik".Baik setiap hari ataupun setiap malam,aku selalu saja tidak bisa lepas dari pikiran tentangmu. Sedikitpun tak bisa. Sebagian orang mencaci ku,mereka mengolok-olok ,dan mengatakan bahwa aku tidak waras. Tapi tidak apa, berkat ketidakwarasan ini, aku mampu bertahan hidup. Berkat ketidakwarasan ini,aku mampu menjalani kehidupanku,yang penuh kegilaan terhadapmu. sangat penuh. entah itu suaramu, tawa khas mu, candaan konyolmu, dan segala tentangmu. Tidak tau kenapa, dan dengan alasan apa aku menulis ini hari ini. Aku hanya.. sedikit gamon?, mungkin. Tapi sebentar, gamon?. Tidak, mungkin lebih tepatnya aku hanya teringat akan ...