Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Setitik Harapan

                                          Google.com Setiap bait puisi itu pasti ada orangnya, Dan orangnya, masih tetap kamu, Juga akan selalu kamu.  Kamu yang genggaman tangannya sudah terlepas dari genggaman tanganku. Kamu yang di dalam netranya sudah tak ku lihat lagi aku. Juga kamu yang sekarang sudah  sebahagia itu dan tidak semenyedihkan aku . Kesedihan ini enggan berkesudahan, Layaknya sang pembaca yang kehilangan indra penglihatan. Hingga beberapa orang datang menawarkan sebuah pelukan. Namun, yang mereka dapatkan, Lagi lagi hanya seucap penolakan. Karena dalam kenyataan, hanya pelukanmu lah yang aku nantikan.  Bukan pelukan mereka, yang tak berarti apa². #Izinkanakumengeluh #mey

Kita Berbeda.

                                      Google.com   "semoga, suatu saat, kumandang adzan di masjidmu bisa memanggilku, menggantikan dentang lonceng di gerejaku.ku harap.                                     mahend lengkara samudra_                                              *** "Mahend!" Merasa namanya di panggil, sang empu yang tadinya sedang fokus membaca buku,kini menghentikan aktivitasnya. "Iya eve, kenapa hm?" "Kalung rosario kamu." gadis itu menyerahkan sesuatu yang tadi ia genggam di tangannya. "Oh..iya tadi aku lupa bawa.makasih" jawab sang empu. "Sama sama mahend.tadi aku temuin itu di meja kamu." "Iya eve.sekali lagi makasih" Evelyn, gadis yang tadinya memanggil mahend itu seka...

Hamparan biru?.

                                  Google.com Riuh ombak seakan menjadi melodi yang membisikkan ketenangan bagi batinku. Di tengah menikmati indahnya hamparan biru yang tak memiliki batas berwujud itu.  Ketika ku tatap sang baskara, seolah² ada suara riuh melebihi sang melodi dalam daksa. "Baskara langit, mungkinkah dia akan kembali ada?" Namun sang baskara mungkin juga tidak mengetahui jawabannya.  Benar, Dia tidak menjawab. Dia membisu. Seakan tau betapa klandestianya garis takdir itu.  Tidak putus asa, sesuatu dalam diriku kembali bertanya "Baskara langit, aku harus apa?" Tetap tidak ada jawaban, Yang datang, Hanya hujan .

Melankoli

                             Google.com Andai kata, kamu adalah  palung mariana, Aku akan memilih tenggelam, dan enggan naik ke permukaan. walau konsekuensinya aku harus tiada di dalamnya. . Andai kata, kamu adalah jenggala belantara, Aku akan memilih tersesat, dan tak mau di temukan walau sesaat. Meskipun akhirnya aku harus terjebak di dalam rimbunnya, selamanya. . Dan andai kata, kamu adalah secarik kertas, Aku akan dengan sengaja menorehkan tinta ini dengan sajak terbaikku, Sebagai tanda kepemilikan atasmu. . Andai kata‽. #IzinkanAkuMengeluh #mey

Ilmu Pengetahuan Asmara Dan Nestapanya

                                     Google.com Aku dan kamu, Dua anak manusia yang kemarin tanpa sengaja bertemu,  Yang aku semogakan,  bisa berada dalam satu asmara loka yang tak akan pernah semu. Namun ternyata, aku dan kamu bukanlah unsur dan senyawa, yang bisa di satukan untuk membentuk senyawa baru bernama kita. Bukan juga natrium dan klorida,  yang saling melengkapi sehingga berhasil membentuk ikatan sempurna yang amerta.  Kita, Hanya layaknya elektron dan neutron Dimana proton memiliki perasaan, Sedangkan neutron tidak memiliki muatan. Sehingga lengkara bagi keduanya, untuk berada dalam satu arah yang sama. Kita juga layaknya mekanika kuantum dan relativitas umum  Yang memiliki perspektif berbeda, karena memandang asmaraloka, dari relatifitas yang tidak sama.  Karena memang; "Ternyata kita hanya, bukan ternyata hanya kita" #Izinkan aku mengeluh...

Adagium Hukum, Dan Aksara Amertanya

                                     Google.com "Equality before the law" Semua orang sama di mata hukum, Tapi kamu tidak sedikitpun sama  dengan mereka atau lainnya. "Hukuman harus di jatuhkan sesuai perbuatan." Dan apakah aku harus di hukum akibat menaruh sebuah perasaan?. Mungkin kamu tidak percaya dengan perasaan yang ada, Namun Sikapku sudah cukup sebagai bukti tanpa aku harus mengatakannya. Karena jika sudah ada fakta, Apalah daya sebuah kata²? "Bersumpah adalah kata lain dari menghadirkan tuhan sebagai saksi" Dan jika itu mampu membuatmu percaya, Maka aku, akan menghadirkannya. Karena dalam hukum, "Fiat justitia ruat coelum" Sekalipun langit akan runtuh, Ataupun dunia akan musnah, Selamanya, kita harus tetap bersama. #izinkanakumengeluh #mey

Tidak Se 'Kita' Itu

                                      Google.com Renjana tak tersambut, Dan asmara yang enggan surut. Perasaanku kalut, Seakan di bawa hanyut, Oleh arus ke tengah laut. Kita, Layaknya aksara tak bermakna Layaknya Lirik tak bernada Juga layaknya prosa tak bertema. Suram! Sangat suram. Mengapa demikian? Karena relasi yang kita jalin, Layaknya harapan yang tak pernah ingin. Selalu saja setengah-setengah, Layaknya perhatianmu yang semakin lengah. Terkadang hal yang menurutmu sekecil debu, Dapat menimbulkan denyutan hebat di nadi itu. 'Nadiku' #Izinkanakumengeluh #mey

Layangan Putus

                                        Google.com Hubungan kita kian  berantakan, Layaknya kertas usang yang sengaja di biarkan berserakan. Jalinan kita kian putus, Layaknya layangan yang terlalu kuat di bawa arus. Yang mungkin tidak akan pernah bisa ku temukan lagi, Yang hanya mampu aku ingat dalam memori.    Bahkan, Banyak ungkapan cinta belum terucap, Banyak rasa kasih yang menyalurkannya pun aku tak sempat. Banyak juga asa yang harus pupus dan di buat hirap. Bersama waktu. bersama tidak ada laginya kamu. Dan juga, aku.  Sekarang yang tersisa, hanya sekelebat akara penuh harsa yang akan tetap ku biarkan amerta dalam jiwa, Ku tanam baik dalam raga, Dan ku tata rapi dalam sukma. #Izinkanakumengeluh #mey