Langsung ke konten utama

semua,masih tentang kamu.

                                     Doc.pribadi

Ruang obrolan itu.

Aku pandangi lama,
Dengan sesekali tersenyum karna mengingat hal² kecil yang membuat nadiku berdenyut lebih kencang dari biasanya.
hal² kecil yang mungkin menurut orang lain tidak terlihat harga dan istimewanya.
Namun,hal kecil itu sangat mampu membuatku dewana atasnya.

tanpa sadar,
setetes tirta tiba² terjun melewati netra ku.
Aku beku dan seakan² di buat membisu.
Oleh beberapa bait prosa yang menjadi akhir obrolan kita malam itu.
Sangat menyiksa rasanya.sungguh.

Namun,aku hanya bisa mengatakan,
"Hai,apakabar" dalam benak
yang tak pernah benar² berani aku tanyakan,
bahkan hanya dengan sebuah ketikan.
Tidak pernah.

Engkau dan dirimu memang telah pergi,
Tapi
semua tentangmu masih tertata rapi,
Dan sudah aku buat abadi
dalam beberapa bait kalimat indah berdiksi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setitik Harapan

                                          Google.com Setiap bait puisi itu pasti ada orangnya, Dan orangnya, masih tetap kamu, Juga akan selalu kamu.  Kamu yang genggaman tangannya sudah terlepas dari genggaman tanganku. Kamu yang di dalam netranya sudah tak ku lihat lagi aku. Juga kamu yang sekarang sudah  sebahagia itu dan tidak semenyedihkan aku . Kesedihan ini enggan berkesudahan, Layaknya sang pembaca yang kehilangan indra penglihatan. Hingga beberapa orang datang menawarkan sebuah pelukan. Namun, yang mereka dapatkan, Lagi lagi hanya seucap penolakan. Karena dalam kenyataan, hanya pelukanmu lah yang aku nantikan.  Bukan pelukan mereka, yang tak berarti apa². #Izinkanakumengeluh #mey

puncak lara‽

                                         google.com Sajak² indah yang kemarin aku rakit, Kian berubah menjadi bait²  Yang tersusun berlandaskan rasa sakit. Kita, Yang ketika di kisahkan indah layaknya mangata, Mengapa sekarang harus beda? Dengan rasa yang tak lagi berada  Dalam satu kata yang sama‽ Mengapa kata harsa harus menjadi nestapa? Mengapa juga kata amerta kian menjadi fana? Tidak kah ini sebuah simalakama? Melebihi enigma dunia? Harapan² yang kemarin ku kira tidak akan memiliki titik akhir, Ternyata telah di buat hangus terbakar oleh api takdir. Kita, Sedang menjalani masa, Menuju ketiadaan. <313°F #poetrylovers✒️ #diary #menya #sajak #aestethics #sad

Kita Berbeda.

                                      Google.com   "semoga, suatu saat, kumandang adzan di masjidmu bisa memanggilku, menggantikan dentang lonceng di gerejaku.ku harap.                                     mahend lengkara samudra_                                              *** "Mahend!" Merasa namanya di panggil, sang empu yang tadinya sedang fokus membaca buku,kini menghentikan aktivitasnya. "Iya eve, kenapa hm?" "Kalung rosario kamu." gadis itu menyerahkan sesuatu yang tadi ia genggam di tangannya. "Oh..iya tadi aku lupa bawa.makasih" jawab sang empu. "Sama sama mahend.tadi aku temuin itu di meja kamu." "Iya eve.sekali lagi makasih" Evelyn, gadis yang tadinya memanggil mahend itu seka...