Ruang obrolan itu.
Aku pandangi lama,
Dengan sesekali tersenyum karna mengingat hal² kecil yang membuat nadiku berdenyut lebih kencang dari biasanya.
Dengan sesekali tersenyum karna mengingat hal² kecil yang membuat nadiku berdenyut lebih kencang dari biasanya.
hal² kecil yang mungkin menurut orang lain tidak terlihat harga dan istimewanya.
Namun,hal kecil itu sangat mampu membuatku dewana atasnya.
tanpa sadar,
setetes tirta tiba² terjun melewati netra ku.
Aku beku dan seakan² di buat membisu.
Oleh beberapa bait prosa yang menjadi akhir obrolan kita malam itu.
Aku beku dan seakan² di buat membisu.
Oleh beberapa bait prosa yang menjadi akhir obrolan kita malam itu.
Sangat menyiksa rasanya.sungguh.
Namun,aku hanya bisa mengatakan,
"Hai,apakabar" dalam benak
yang tak pernah benar² berani aku tanyakan,
bahkan hanya dengan sebuah ketikan.
yang tak pernah benar² berani aku tanyakan,
bahkan hanya dengan sebuah ketikan.
Tidak pernah.
Engkau dan dirimu memang telah pergi,
Tapi
semua tentangmu masih tertata rapi,
Dan sudah aku buat abadi
dalam beberapa bait kalimat indah berdiksi.
Komentar
Posting Komentar