Yang aku sebut luka. doc.pribadi Akhirnya telah sampai pada waktu dimana duniaku kosong. benar² kosong. tidak ada siapapun disana, ruang itu kian hampa melebihi lakuna. Entah ini harus aku rayakan dengan harsa atau nestapa, Bahkan aku bingung harus menyebutnya apa. Wahai jiwa,tenanglah... Wahai netra,berhentilah engkau meneteskan air.. Wahai raga yang sedang di landa nestapa, kuatkanlah dirimu se kuat² nya.. Badai ini hanya sementara, dan bersiaplah menemukan bahagia setelahnya.. Berkali kali aku menguatkan diriku sendiri, tapi kata kuat tak pernah ada dalam sanggupku. hingga akhirnya,aku hanya bisa meratapi kisah hidupku yang kian berakhir sangat pilu.
Aksara kata,Sajak,Diary